Saturday, June 18, 2011

Lover Freaks

created by nanang_grande



“ting tong...ting tong...”
Sesaat terdengar bunyi lonceng. Tak lama lagi kereta memasuki stasiun. Orang-orang berlalu lalang tak memperdulikan kedua insan yang duduk di cafe itu. Terlihat orang-orang sibuk bergegas menuju salah satu spoor yang sebentar lagi menjadi tempat berhentinya kereta.

Rifki terlihat kaku kali ini. Ternyata gadis yang bersamanya yang membuatnya begitu. Setengah jam telah berlalu Rifki hanya bisa duduk diam seolah tak bernyawa. Dari pertama Rifki duduk di cafe yang menjadi tempat faforitnya itu, tak banyak kata terdengar dari mulut gadis yang duduk di depannya itu dan begitu juga Rifki. Pantaslah bingung bercampur gundah yang kini Rifki rasakan.

"Ugh... sampai kapan ku terus begini” gumam Rifki melihat Imel yang ada di depannya terlihat asik mendengarkan ipodnya. Seperti tak menghiraukan Rifki yang telah rela bangun pagi buta untuk sekedar mengantar Imel ke stasiun. Merasa tak dianggap, Rifki pun hanya sibuk menuliskan rangkaian kata di HPnya yang selalu ia hapus lagi tak jadi mengirimkannya.

“kayaknya sebentar lagi keretanya sampai, Ki. Thanks ya udah nganterin..!!” ucap imel mengagetkan seraya melepas earphone yang ia pakai. Dari sorot matanya yang cuek seolah tak memperdulikan kegalauan Rifki.

“Kamu kenapa sih, Ki? Dari tadi kamu tuh mainin HP mulu, ga sedih nih aku tinggal?..hehe”, lanjut Imel meledek.

“Haah...”, balas Rifki seolah tak memahami apa yang dikatakannya. Keraguannya mengalahkan maksud hatinya untuk berani mengungkapkan isi hatinya.

“Mel, Kamuuu... “ ungkap Rifki tak melanjutkan kata-kata dikalahkan bisingan suara kereta yang memasuki stasiun.

“Apa...??, udah yuk, tar malah ga kebagian tempat duduk”, jawab Imel begitu cueknya seolah tak menghiraukan kegelisahan Rifki.

Rifki pun mengambil tas hitam milik Imel yang ada disampingnya lalu berjalan mengikuti menuju gerbong kereta eksekutif yang akan mengantarkannya menuju Jakarta. Sesampainya Imel menemukan tempat duduknya, Rifki pun pamit segera turun. Sampai detik itu pun kata sayang tak sedikitpun terucap dari mulut Rifki kepada gadis yang telah lama menjadi pujaan hatinya itu.

Ketidakmampuan Rifki untuk mengucapkan kata sayang sebenarnya beralasan, kedekatan Rifki dulu dengan beberapa wanita yang disayanginya harus berakhir gara-gara kata itu. Rifki pun menyesalkan mengapa harus selalu dia yang mengalaminya. Tak sedikit wanita yang mengatakan nyaman berada di sampingnya, namun ketika Rifki mencoba berusaha untuk lebih dekat dengan kata sayang, merekapun pelan-pelan menunjukan ketidakberharapannya lalu meninggalkan Rifki.

Sekarang yang ada dipikiran Rifki, untuk bisa dekat dengan Imel sudahlah cukup. Tak berharap lebih karena ia takut akan kehilangan wanita yang ia cintainya itu.

“.....Tunjukkanlah rasa cintamu...
coba buat mereka tahu...
Betapa indahnya dunia bila engkau sedang jatuh cinta.....”


sayu terdengar alunan lagu Tunjukan Cintamu milik RAN feat Shila dari cafe tempat Rifki dan Imel tadi menunggu kereta.

Pelan kereta melaju meninggalkan Rifki. Lambaian tangan terlihat di dalam gerbong kereta. Rifki pun membalas lambaian dengan senyum kegetiran di bibirnya. Rifki berharap, cintanya tak akan berakhir pada lambaian tangan gadis itu.....

“Sory, Ran. Lagumu emang pantas untukku. tapi ngga sekarang. Wanita itu tak sepantasnya mendapatkan rangkaian cinta yang biasa dariku, kali ini. Pada saatnya ku kan katakan begitu aku mencintainya. Yah, kalau memang dia mengharapkan aku...”


Yah, penulis pun mengakhiri cerita nggregeti ini. Karena besok harus menjalani sebuah ujian skripsi untuk membuktikan kejantanan penulis imut inih.... Mohon doanya....


HEART R BROKEN WHEN LOVE R UNSPOKEN
In the fucking room, 14 may 2009
Nanang_grande

No comments :

Post a Comment